Dia, sebuah senyum hangat disela terik matahari
Kedamaian diantara sejuta peperangan hati
Sebuah mimpi tertinggi terpapar disamping bima sakti
Dan dia seorang mahadewi indah dalam kesempurnaan surgawi,
Dia, begitu pun adanya terlalu sempurna dimataku,
Selalu membayang dalam tidurku, seakan malaikat pagi merangkulku
Bagiku, dialah malaikat itu, bidadari baru
Keindahan abadi tak terkandaskan waktu.
Bisakah ku menggapainya?
Hatiku mengiyakan langkahku padanya,
Namun ruang waktuku mendinding gejolak jiwa
Tersekat kuat, mengikis rasa ingin memilikinya
Dia terlalu sempurna
Dan aku terlalu hina
Dirinya hanyalah sebuah mimpi dalam kegelapan
Seberkas sinar memantul dalam kehampaan malam
Tak ada yang mampu menjangkaunya
Aku pun tak mampu menjamah hatinya
Meski Aura itu selalu menjagaku dari dingin dunia
Hanya selama DIrinya tidak pergi, dari sisi gelapku
Selama hatinya belum tersegelkan cinta abadinya
Auranya masih bisa menghiasi hari kelam dalam duniaku,
Ketika dia pergi, tersisakan tangisku menggenang jejaknya.
Membekas puing-puing cintaku, dulu sempat mengais mimpi,
Sebelum hari itu tiba, semoga dia tau ada aku disini.
Kuharap dia sadari, hatiku selalu terbuka untuk senyumnya,
Meski tak terjamah olehku, indahnya adalah duniaku
8-Mei-2011
[R.Sastro]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar