hei, aku letih, ,
penat menjalar betis ku, tak sanggup
bayang hitam menyelimuti pikiranku, terbuka dan tertutup
bila gelap ini masih datang, aku pun masih tertunduk
tak sanggup wajah ini menatap dunia, kian memburuk
entah apa yang kan ku pijak, surga, neraka, atau ilusi
semua ini berlalu dengan cepat, cinta datang dan pergi
seakan aku ini sampah tak berarti
malaikat kecil membawakan ku peniti
inginkan ku menutup kebodohanku, lalu pergi
sebuah mahakarya tuhan yang mungkin kan ku jadikan pijakan
tatanan dunia yg begitu menyesatkan, aku tertipu
ku kira, langkah ku takkan bisa lebih lurus lagi,
nyatanya, aku hanya berputar dalam dunia kekanak-kanakan pagi
mengira matahari tak pernah terbenam, aku salah
aku terlalu bodoh untuk sebuah jiwa yga terlalu suci
mengira ku ini adalah dewa
aku hanya keledai bodoh yg terjepit hidungnya
terpontang panting dibawa arah dunia
tak terpijak, bahkan sebagai terlemah
lambaikan tangan selamat tinggal
tetap seperti ini, kepala ini kan terpenggal
takluk pada dominasi nafsu yang memang begitu adanya
mendominasi yang mendominasi
hingga akhirnya, aku mati
tetap tak berarti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar